Triumph new Speed
Triple adalah contoh terbaru dan terbaik dari motor
streetfighter buatan pabrik yang pernah diproduksi, ini menunjukkan
seberapa jauh genre ini telah datang sejak kemunculan pertama kalinya
naked sportbike lebih dari satu dekade lalu.
Lahirnya Motor streetfighter di jalanan benua Eropa sangat cepat, tidak seperti gambaran para perancang motor pada saat itu. Pada akhir 1980-an, sportbikes masih mengenakan fairing. Motor – motor berpendingin raksasa pada saat itu seperti Suzuki GS1100, Kawasaki GPz1100 dan Honda CB-Fs berkurang bahkan tidak ada sama sekali, digantikan oleh motor – motor yang lebih kecil, lebih ringan sepeda balap-replika dengan fairing yang penuh menutupi mesin.
Suzuki GSX-R adalah raja, tentu saja. GSX-R750 melanda Eropa seperti “angin topan” di era '85an. dan trend ini mencapai Amerika setahun kemudian dengan dipasarkannya GSX-R1100 disana, para “Gixxer” (sebutan untuk penggemar GSX-R ) sangat antusias. Keduanya dijual dalam jumlah besar di seluruh dunia. Karena pada saat itu belum ada motor yang seperti itu di jalanan, apalagi dengan harga yang relatif murah.
Sayangnya, fairing dan twin-headlamp yang membuat GSX-R begitu ergonomis dan mutakhir juga sangat mahal dalam hal perbaikannya jika terjadi pecah atau kecelakaan dan motor ini motor balap, maka sangat rentan untuk jatuh atau kecelakaan. Jika hal ini terjadi maka pembalap tidak punya pilihan lain selain membeli fairing baru, tapi banyak pengendara dijalanan yang melepas fairing karena enggan untuk membeli yang baru. Dan ini menciptakan trend sportbike gaya urban baru mereka sendiri.
Tak lama, mulai dikenal gaya "streetfighters," ke permukaan, merupakan pemandangan umum di jalan-jalan London dan kota-kota Eropa lainnya, terutama di Jerman dan Perancis. Banyak pengendara mengganti dan memodifikasi Suzuki mereka. Beberapa malah lebih extrim dalam memodifikasi motor mereka dengan permainan cat, mesin yang disetel, meringankan sasis dan sampai - sampai mereka merubah dan meng”custom” rangka motornya.
Pada awal 90-an karena mendapat Influenz dari terbitnya sebuah majalah di inggris “Streetfighters”. Menjadikan perkembangan trend ini semakin pesat. Sebuah majalah Jerman, “Fighters”, juga ikut – ikutan membawa wabah ini.
Lahirnya Motor streetfighter di jalanan benua Eropa sangat cepat, tidak seperti gambaran para perancang motor pada saat itu. Pada akhir 1980-an, sportbikes masih mengenakan fairing. Motor – motor berpendingin raksasa pada saat itu seperti Suzuki GS1100, Kawasaki GPz1100 dan Honda CB-Fs berkurang bahkan tidak ada sama sekali, digantikan oleh motor – motor yang lebih kecil, lebih ringan sepeda balap-replika dengan fairing yang penuh menutupi mesin.
Suzuki GSX-R adalah raja, tentu saja. GSX-R750 melanda Eropa seperti “angin topan” di era '85an. dan trend ini mencapai Amerika setahun kemudian dengan dipasarkannya GSX-R1100 disana, para “Gixxer” (sebutan untuk penggemar GSX-R ) sangat antusias. Keduanya dijual dalam jumlah besar di seluruh dunia. Karena pada saat itu belum ada motor yang seperti itu di jalanan, apalagi dengan harga yang relatif murah.
Sayangnya, fairing dan twin-headlamp yang membuat GSX-R begitu ergonomis dan mutakhir juga sangat mahal dalam hal perbaikannya jika terjadi pecah atau kecelakaan dan motor ini motor balap, maka sangat rentan untuk jatuh atau kecelakaan. Jika hal ini terjadi maka pembalap tidak punya pilihan lain selain membeli fairing baru, tapi banyak pengendara dijalanan yang melepas fairing karena enggan untuk membeli yang baru. Dan ini menciptakan trend sportbike gaya urban baru mereka sendiri.
Tak lama, mulai dikenal gaya "streetfighters," ke permukaan, merupakan pemandangan umum di jalan-jalan London dan kota-kota Eropa lainnya, terutama di Jerman dan Perancis. Banyak pengendara mengganti dan memodifikasi Suzuki mereka. Beberapa malah lebih extrim dalam memodifikasi motor mereka dengan permainan cat, mesin yang disetel, meringankan sasis dan sampai - sampai mereka merubah dan meng”custom” rangka motornya.
Pada awal 90-an karena mendapat Influenz dari terbitnya sebuah majalah di inggris “Streetfighters”. Menjadikan perkembangan trend ini semakin pesat. Sebuah majalah Jerman, “Fighters”, juga ikut – ikutan membawa wabah ini.
Motor lainnya,
termasuk FZR1000R Yamaha, juga menjadi sasaran pemodif menjadi naked
bike, tetapi kinerja oil coller GSX-R tetap menjadi bahan dalam
modifikasi streetfighter. Motor telanjang para “Gixxer” semakin
populer dikalangan para stunt dengan memakai motor ini untuk atraksi
dan pertunjukan, di mana para stuning seperti Gary Rothwell dan Dave
Coates menemukan motor yang lebih atraktif untuk wheelies, stoppies
dan jenis atraksi dengan motor lainnya.
Saat trend streetfighter tumbuh dengan pesat inilah para produsen mulai melirik pasar yang ada. Ducati mulai memproduksi dan memasarkan model dari pabrikannya setelah perancang asal Argentina Miguel Galluzzi membuat sketsa V-twin naked dan membujuk bos Bolognese untuk memasukkannya ke dalam produksi. Ducati M900 monster, diluncurkan pada tahun 1993, dan dengan cepat menjadi trend, serta memicu revolusi aliran naked streetbike yang kita lihat sekarang.
Suzuki bergabung dua tahun kemudian dengan mengeluarkan Suzuki Bandit 1200, dengan gaya monoshock yang pendek, lebih ringan dan lebih modern dalam penampilan daripada motor lama yang masih menggunakan twin-shock seperti Honda CB1000 dan Zephyrs Kawasaki. "Kami tidak ingin Bandit menjadi besar dan berat untuk dikendarai," kata Mr Nishimoto dari departemen produksi dan perencanaan Suzuki. "Tema utama pembangunan adalah kinerja yang tinggi."
Meski begitu, Suzuki berpikir para Bikers AS dan Eropa masih menyukai superbikes yang memiliki fairing. Jadi Suzuki Bandit awalnya hanya dijual di Jepang, di mana mesin tersebut sudah sangat populer dan memiliki seri balapannya sendiri. Tapi setelah mengetahui hal ini para produsen Suzuki buru-buru mengimpor Suzuki Bandit secara resmi, dan segera menyasar ke pasar global.
Triumph menaikkan kelas streetfighter di 1997 dengan mengeluarkan Triumph T509 speed Triple dengan model lampu kembar, kekuatan ekstra dan bingkai aluminium tubular di format asli Speed Triple itu. Model ini dengan cepat menjadi best seller di banyak negara.
Keberhasilan Monster, Bandit dan Speed Triple telah mengilhami hampir setiap produsen untuk menghasilkan model Naked bike-nya sendiri. Walaupun beberapa mempunyai kekurangan dibandingkan dengan yang lain, tetapi mereka menawarkan kinerja yang layak dan mejadi motor yang mempunyai kemampuan serbaguna.
Penggemar naked bike dewasa ini semakin dimanja dengan banyaknya pilihan, meskipun dengan citra “bengal” agak dihilangkan. "Triump Speed Triple baru merupakan streetfighter yang modelnya agak keluar dari pakem, dan saya sangat menyukainya," kata Will Jobbins, seorang editor di majalah Streetfighters. "Bagi pemilik yang suka sesuatu yang istimewa, masalahnya adalah memutuskan bagaimana untuk memperbaikinya."
Saat trend streetfighter tumbuh dengan pesat inilah para produsen mulai melirik pasar yang ada. Ducati mulai memproduksi dan memasarkan model dari pabrikannya setelah perancang asal Argentina Miguel Galluzzi membuat sketsa V-twin naked dan membujuk bos Bolognese untuk memasukkannya ke dalam produksi. Ducati M900 monster, diluncurkan pada tahun 1993, dan dengan cepat menjadi trend, serta memicu revolusi aliran naked streetbike yang kita lihat sekarang.
Suzuki bergabung dua tahun kemudian dengan mengeluarkan Suzuki Bandit 1200, dengan gaya monoshock yang pendek, lebih ringan dan lebih modern dalam penampilan daripada motor lama yang masih menggunakan twin-shock seperti Honda CB1000 dan Zephyrs Kawasaki. "Kami tidak ingin Bandit menjadi besar dan berat untuk dikendarai," kata Mr Nishimoto dari departemen produksi dan perencanaan Suzuki. "Tema utama pembangunan adalah kinerja yang tinggi."
Meski begitu, Suzuki berpikir para Bikers AS dan Eropa masih menyukai superbikes yang memiliki fairing. Jadi Suzuki Bandit awalnya hanya dijual di Jepang, di mana mesin tersebut sudah sangat populer dan memiliki seri balapannya sendiri. Tapi setelah mengetahui hal ini para produsen Suzuki buru-buru mengimpor Suzuki Bandit secara resmi, dan segera menyasar ke pasar global.
Triumph menaikkan kelas streetfighter di 1997 dengan mengeluarkan Triumph T509 speed Triple dengan model lampu kembar, kekuatan ekstra dan bingkai aluminium tubular di format asli Speed Triple itu. Model ini dengan cepat menjadi best seller di banyak negara.
Keberhasilan Monster, Bandit dan Speed Triple telah mengilhami hampir setiap produsen untuk menghasilkan model Naked bike-nya sendiri. Walaupun beberapa mempunyai kekurangan dibandingkan dengan yang lain, tetapi mereka menawarkan kinerja yang layak dan mejadi motor yang mempunyai kemampuan serbaguna.
Penggemar naked bike dewasa ini semakin dimanja dengan banyaknya pilihan, meskipun dengan citra “bengal” agak dihilangkan. "Triump Speed Triple baru merupakan streetfighter yang modelnya agak keluar dari pakem, dan saya sangat menyukainya," kata Will Jobbins, seorang editor di majalah Streetfighters. "Bagi pemilik yang suka sesuatu yang istimewa, masalahnya adalah memutuskan bagaimana untuk memperbaikinya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar