Sabtu, 24 Agustus 2013

5 Motor Streetfighters yang bikin ngiler

Produsen motor internasional kini juga banyak yang “melahirkan” motor – motor streetfighter dengan citarasa dan model yang memikat. Sebagian besar motor ini termasuk motor yang mempunyai mesin berkapasitas tinggi dan memang dilahirkan untuk menjadi “superbikes”.
Bagi pecinta motor memilih motor naked streetfighter, motor jenis ini mempunyai kepraktisan sebagai tunggangan harian dengan mesin yang pada umumnya hanya ber-CC sedang yaitu dikisaran 600cc-800cc serta memudahkan para ridernya dalam hal handling, dan memiliki cukup tenaga untuk bersaing dengan superbikes, selain itu, juga memiliki kepraktisan dalam konsumsi bahan bakar yang rendah dan resiko kerusakannya akan lebih rendah juga jika jatuh / crash.
Disini akan saya tampilkan beberapa streetfighters impian kelas menengah yang menakjubkan, yang bisa menjadikan inspirasi modifikasi maupun sebagai referensi anda ...cekibroooot ........

Kawasaki Z800


Jika tatapan bisa membunuh, motor ini pasti akan menjadi senjata. Tidak ada yang lebih seram daripada wajah Kawasaki Z800.
Z800 ini menawarkan mesin dengan 4 buah silinder, liquid-cooled, mesin 806cc yang dapat mengeluarkan tenaga 112 Bhp pada putaran 10.200 Rpm dan 83 Nm torsi puncak hanya pada 8.000 Rpm, membuat motor ini layak menjadi raja jalanan.
Z800 memang sedikit bongsor, yaitu di kisaran 229 Kg dan dilengkapi dengan sistem ABS

MV Augusta Brutale 675

MV Augusta adalah nama yang identik dengan karya seni murni yang bergerak pada dua roda. Brutale 675 menyoroti konsep desain yang sangat tajam, garis sudut yang mengalir menonjolkan kesan radikal di motor ini.
Brutale 675 ini didukung oleh 3-silinder, 12 katup, mesin 675cc dengan belt out 109Bhp di kisaran 12.500 Rpm dan 65 Nm pada 12.000 Rpm. motor ini dapat mencapai kecepatan tertinggi di 225 kmph.
Semua kekuatan ini disatukan di dalam struktur yang menyatu seberat 167 Kgs membuatnya menjadi “hantu jalanan”.

Triumph Street Triple R

Inilah motor favorit di pasaran AS dan Eropa dan lagi hot-hotnya, Triumph Street Triple R ini adalah streetbike murni yang menggabungkan antara gaya brilian dan minimalis dengan kelincahan dan kinerja seperti supersports.
Street Triple R mempekerjakan 3-silinder, 12 katup, DOHC, mesin 675cc yang mampu membangun 105 Bhp di 11.850 Rpm dan 68 Nm torsi puncak pada 9.750 Rpm. Dilengkapi juga ddengan ABS switchable serta rangka dan swingarm dari aluminium.
Dengan berat basah sekitar 183 Kg, streetfighter ini akan sekencang angin tornado di jalanan.

Suzuki B-King

The B-King dari Suzuki adalah motor dengan gaya yang murni “nyeleneh”. Ini bukan hanya streetfighter kelas menegah yang hanya untuk pamer kekuatan belaka. Penampilannya tampak seperti akan bertransformasi menjadi "Autobot" dan berperang melawan motor streetfighter"Decepticon".
Wajar bila B-King terkenal dan ditakuti oleh banyak rider hanya untuk satu alasan sederhana yaitu motor ini bermesin Suzuki Hayabusa. Dengan power yang luar biasa yaitu sebesar 181 Bhp yang hanya diperoleh di 9.500 Rpm dan torsi yang ... tunggu dulu... sangat besar 146 Nm.
Namun raksasa ini dengan bobot 255 Kg dengan semua cairan dan bahan bakar, B-King masih dapat mempermalukan superbikes dengan spesifikasinya yang mengejutkan, apalagi kinerjanya

KTM 990 Super Duke R

Salah satu merek dalam jajaran motor Superbike dan benar-benar didedikasikan untuk membuat streetfighters berkarakter, KTM 990 Duke R super adalah naked bike paling kuat saat ini di kelasnya.
Super Duke memiliki liquid-cooled, 999cc V2 (V-twin) mesin yang menghasilkan 123 Bhp di puncak powernya. Jangan biarkan bentuknya menipu Anda , mesinnya sangat dihormati dan dapat menjadi momok superbikes yang lebih kuat.
990 super Duke tidak main – main, dengan kombinasi kekuatan handling yang mumpuni akan dapat menjadikan motor streetfighter ini menjadi sportsbike sejati .  
sumber

Kamis, 22 Agustus 2013

Sejarah Motor Streetfighters

Triumph new Speed ​​Triple adalah contoh terbaru dan terbaik dari motor streetfighter buatan pabrik yang pernah diproduksi, ini menunjukkan seberapa jauh genre ini telah datang sejak kemunculan pertama kalinya naked sportbike lebih dari satu dekade lalu.

Lahirnya Motor streetfighter di jalanan benua Eropa sangat cepat, tidak seperti gambaran para perancang motor pada saat itu. Pada akhir 1980-an, sportbikes masih mengenakan fairing. Motor – motor berpendingin raksasa pada saat itu seperti Suzuki GS1100, Kawasaki GPz1100 dan Honda CB-Fs berkurang bahkan tidak ada sama sekali, digantikan oleh motor – motor yang lebih kecil, lebih ringan sepeda balap-replika dengan fairing yang penuh menutupi mesin.

Suzuki GSX-R adalah raja, tentu saja. GSX-R750 melanda Eropa seperti “angin topan” di era '85an. dan trend ini mencapai Amerika setahun kemudian dengan dipasarkannya GSX-R1100 disana, para “Gixxer” (sebutan untuk penggemar GSX-R ) sangat antusias. Keduanya dijual dalam jumlah besar di seluruh dunia. Karena pada saat itu belum ada motor yang seperti itu di jalanan, apalagi dengan harga yang relatif murah.

Sayangnya, fairing dan twin-headlamp yang membuat GSX-R begitu ergonomis dan mutakhir juga sangat mahal dalam hal perbaikannya jika terjadi pecah atau kecelakaan dan motor ini motor balap, maka sangat rentan untuk jatuh atau kecelakaan. Jika hal ini terjadi maka pembalap tidak punya pilihan lain selain membeli fairing baru, tapi banyak pengendara dijalanan yang melepas fairing karena enggan untuk membeli yang baru. Dan ini menciptakan trend sportbike gaya urban baru mereka sendiri.

Tak lama, mulai dikenal gaya "streetfighters," ke permukaan, merupakan pemandangan umum di jalan-jalan London dan kota-kota Eropa lainnya, terutama di Jerman dan Perancis. Banyak pengendara mengganti dan memodifikasi Suzuki mereka. Beberapa malah lebih extrim dalam memodifikasi motor mereka dengan permainan cat, mesin yang disetel, meringankan sasis dan sampai - sampai mereka merubah dan meng”custom” rangka motornya.

Pada awal 90-an karena mendapat Influenz dari terbitnya sebuah majalah di inggris “Streetfighters”. Menjadikan perkembangan trend ini semakin pesat. Sebuah majalah Jerman, “Fighters”, juga ikut – ikutan membawa wabah ini.

Motor lainnya, termasuk FZR1000R Yamaha, juga menjadi sasaran pemodif menjadi naked bike, tetapi kinerja oil coller GSX-R tetap menjadi bahan dalam modifikasi streetfighter. Motor telanjang para “Gixxer” semakin populer dikalangan para stunt dengan memakai motor ini untuk atraksi dan pertunjukan, di mana para stuning seperti Gary Rothwell dan Dave Coates menemukan motor yang lebih atraktif untuk wheelies, stoppies dan jenis atraksi dengan motor lainnya.

Saat trend streetfighter tumbuh dengan pesat inilah para produsen mulai melirik pasar yang ada. Ducati mulai memproduksi dan memasarkan model dari pabrikannya setelah perancang asal Argentina Miguel Galluzzi membuat sketsa V-twin naked dan membujuk bos Bolognese untuk memasukkannya ke dalam produksi. Ducati M900 monster, diluncurkan pada tahun 1993, dan dengan cepat menjadi trend, serta memicu revolusi aliran naked streetbike yang kita lihat sekarang.

Suzuki bergabung dua tahun kemudian dengan mengeluarkan Suzuki Bandit 1200, dengan gaya monoshock yang pendek, lebih ringan dan lebih modern dalam penampilan daripada motor lama yang masih menggunakan twin-shock seperti Honda CB1000 dan Zephyrs Kawasaki. "Kami tidak ingin Bandit menjadi besar dan berat untuk dikendarai," kata Mr Nishimoto dari departemen produksi dan perencanaan Suzuki. "Tema utama pembangunan adalah kinerja yang tinggi."

Meski begitu, Suzuki berpikir para Bikers AS dan Eropa masih menyukai superbikes yang memiliki fairing. Jadi Suzuki Bandit awalnya hanya dijual di Jepang, di mana mesin tersebut sudah sangat populer dan memiliki seri balapannya sendiri. Tapi setelah mengetahui hal ini para produsen Suzuki buru-buru mengimpor Suzuki Bandit secara resmi, dan segera menyasar ke pasar global.

Triumph menaikkan kelas streetfighter di 1997 dengan mengeluarkan Triumph T509 speed Triple dengan model lampu kembar, kekuatan ekstra dan bingkai aluminium tubular di format asli Speed ​​Triple itu. Model ini dengan cepat menjadi best seller di banyak negara.

Keberhasilan Monster, Bandit dan Speed ​​Triple telah mengilhami hampir setiap produsen untuk menghasilkan model Naked bike-nya sendiri. Walaupun beberapa mempunyai kekurangan dibandingkan dengan yang lain, tetapi mereka menawarkan kinerja yang layak dan mejadi motor yang mempunyai kemampuan serbaguna.

Penggemar naked bike dewasa ini semakin dimanja dengan banyaknya pilihan, meskipun dengan citra “bengal” agak dihilangkan. "Triump Speed ​​Triple baru merupakan streetfighter yang modelnya agak keluar dari pakem, dan saya sangat menyukainya," kata Will Jobbins, seorang editor di majalah Streetfighters. "Bagi pemilik yang suka sesuatu yang istimewa, masalahnya adalah memutuskan bagaimana untuk memperbaikinya."

Minggu, 18 Agustus 2013

Mengurus SIM yang kurang terurus.......

Lama juga nggak Posting blog, kangen ingin njenguk, sekalian update blog hehehe......., yah sesuai judul maka disini akan kukisahkan pengalamanku saat memperpanjang SIM ( Surat Ijin Mengemudi) di Polres Mojokerto, Lokasinya Di jalan raya Mojokerto-Mojosari, tepatnya di Desa Menanggal-Mojosari. 
Bermula pada bulan ini yang tepat Ultahku .......Cieeee yang ke TIIIIIIT ( sensor ) hehehe...., bersamaan dengan itu habis pula masa berlaku SIM-ku, tahu sendiri khan.... bagi warga mojosari dan sekitarnya pasti tau kalo SIM itu penting banget karena mojosari sering ada Razia dadakan, apalagi yang keseharianku selalu mengandalkan sepeda motor kemanapun ku pergi .....puitis banget? hehehe...., kembali ke topik, maka pagi itu aku berencana berkunjung ke Polres sekalian silahturahmi ke sesama orang yang mau ngurus SIM bila perlu calonya sekalian mumpung masih suasana lebaran sapa tau ketemu yang bening - bening lho hehehe..... 
Sesampainya di sana depan gerbang udah nggak enak aja nih perasaan, ilfil ngeliat lapangan parkir motor yang berada di pinggir sebelah barat gedung polres, yaitu di sebidang tanah lapang tak beratap, waduh pikirku.....kasian bener Byson-ku bisa mateng nih motor kalo kepanasan gini, setelah nyari parkiran yang kosong dapet di pojok sendiri plus ngasih salam tempel pada tukang parkir Rp.2000 perak, dilanjutkan berjalan memutar lewat belakang gedung ( ngapain ya gak boleh lewat depan gedung, menggangu pemandangan mungkin ya hehehe )
Nah, sesampainya di depan loket iseng baca tabel alur proses pengurusan SIM dan ngelihat tarif pengurusan, kalo memperpanjang SIM C Rp.75000 perak, kalo urus SIM Baru Rp.120.000, mata uang rupiah hehehe..... Lalu dengan berlagak lugu tanya deh ke loket I, " pak saya mau memperpanjang SIM, kira - kira gimana pak ya??", dan sang Petugas pun dengan sigap dan sopan menjawab "mas jalan ketimur ntar ada koperasi, trus fotocopy KTP, SIM lama, beli map, sama cap 10 jari trus kembali kesini"...."ok, makasih mas", jawabku sambil nginget-nginget biar nggak lupa syaratnya..... 
Sesampainya di depan koperasi clingak - clinguk tanya lagi, ke mbak -mbak yang jaga, "mau memperpanjang mbak", "ooo... KTP sama SIM-nya mas", ...trus dikasih map sebagai syarat kelengkapan fotocopy hehehe..... total habis Rp.3000, trus setelah itu dibuat bingung lagi, kok nggak ada blanko sidik jarinya nih, nyari dimana, setelah liat orang yang hilir mudik kesana kemari dan mengamati sekitar akhirnya tahu juga kemana harus mendapatkan tuh blanko hehehe..., yaitu disebelah kanan koperasi tadi, tapi syarat untuk dapetin tuh blanko kita harus foto dulu, nah lo.... aneh kan, kenapa kita harus foto, kok nggak disuruh bawah sendiri foto 3X3 ya nggak..... setelah foto dan nebus blanko sidik jari sebesar Rp. 20.000, trus disuruh cek kesehatan, waduh kena duit lagi nih......... hehehe. 
Setelah kesana kemari nyari tuh tempat praktek dokternya, yang ternyata oh ternyata lokasinya ada diluar area Polres, yaitu di timur luar gedung...., cape deh.... setelah ngantri dan dipanggil sama petugas/dokter jaga dan disuruh masuk lalu disuruh baca tulisan dengan suara lantang poster penguji mata dan angka warna, alhamdulillah nggak ada hambatan berarti, dapet juga surat keterangan dokter dengan tebusan Rp.30.000 hiksss.... 
Lalu balik lagi deh ke loket I buat nyerahin Syarat - syarat tersebut, dari Loket I dikasih formulir untuk di isi, setelah mengisi formulir yang pertanyaannya seputar data diri.... trus bayar ke loket BRI deh, sebesar Rp.75.000, setelah itu balikin semua formulir dan tetek bengeknya lalu kita cuma dikasih kuitansi pembayaran BRI yang sudah ada nomor antrian buat foto, setelah menunggu sekitar 1 jam baru deh foto selesai foto, ngabisin rokok satu batang eh udah dipanggil, jadi deh tuh SIM fresh from the oven, masih anget cuiii kayak tai kucing yang baru keluar .......hush hehehe... 
Jadi kesimpulannya kalo mau ngurus SIM jangan bawa uang pas-pasan, kesian nggak jadi - jadi karena ruwetnya birokrasi huuu...... dan loket yang menyebar, ngapain nggak dibikin berjajar aja kyak kios di pasar, kan enak ya nggak...... hehehe, kalo di total jendral semuanya maka kita ngeluarin duit sekitar Rp 130.000, dengan perincian sbb : 
Parkir                              : Rp 2000 
FotoCopy + map              : Rp 3000 
Foto + Blanko sidik jari    : Rp 20.000 
Surat Keterangan Dokter  : Rp 30.000 
Tarif Perpanjang SIM       : Rp 75.000 
kalo makan, rokok + kopi nggak ikut di hitung..... itu udah anggaran sehari-hari hehehe.....jadi berangkat dari rumah jam 09.13 wib, karena bukanya kantor pengurusan SIM jam 08.00 wib, selesai jam 13.00 wib pulang kerumah dengan pikiran "ntar 5 tahun lagi perpanjangan SIM habis berapa ya?, pasti tarifnya lebih mahal deh.......