Jumat, 30 Januari 2009

Ngebut ....... Ceria diintip Bahaya

Ngebut pasti selamat !, nggak ada cerita maut menghadang. Itu cerita dulu. Sekarang, ngebut berarti cepet sampe. Sampe kuburan maksudnya, lho.

Asal dilakukan dengan cerdas dan cermat. Malah ngebut itu sehat. Bagus buat tubuh biker, eitss....... bukan asal ngomong. Mat Oxley di majalah Motorcycle news, bikin riset ke beberapa pembalap motor top. Nih pandangan sisi kesehatan saat ngebut ............



MENINGKATKAN METABOLISME

Saat gas digeber dan kepala nunduk abis, otak dan badan butuh energi. Hormon yang dihasilkan mengubah lemak dan protein jadi gula. Gula ini jadi “bensin” buat otot.

Kerja fungsi pencernaan dan metabolisme meningkat. Detak jantung naik, tekanan darah tambah dan napas lebih boros. Manfaatnya, “ dengan ngebut, kamu jadi lebih fokus ke semua urusan “ cocor Michael Doohan, sang juara dunia GP gopek 5 kali .

Intinya, seiring meningkatnya metabolisme, semakin bertambah kewaspadaan. Antisisapi eh, antisipasi pun lebih baek.


NGGAK CENGENG

Ngebut dan resiko celaka, ibarat bayangan. Nempel kayak perangko, tapi coba baca yang satu ini, makin dekat dengan maut makin kita menghargai hidup.

Ada benernya bro. Dengan kesadaran, cedera jadi bagian dari ngebut. Nah kita makin dewasa menyikapinya. Saat cedera, disitulah kita bisa merasakan betapa nikmatnya arti kesehatan. Alhasil, kita makin berusaha gimana cara ngebut yang nggak bikin celaka, asal sampeyan jangan keblinger dengan pendapatnya Niall McKenzie yang 3 kali juara Superbike inggris sono, “ saya menikmatinya tiap kali mencium aspal alias jatuh, makin ngebut makin gede resikonya. Ini membuat saya bijaksana......." Edan nggak !


TIMBUL KEGEMBIRAAN

Pernah liat jawara freestyle atau stuntman bercanda dengan maut ?, harap dicatat, mereka melakukannya dengan sukacita. Kalo bro ngebut pasti tertantang untuk lebih kenceng dari sebelumnya , tembus “ rekor “ itu, pasti girang. Pembalap top dunia ditanya ngegeber 300 km/jam, jawabnya cuma angkat bahu. Artinya puas. Tapi nggak terungkap oleh kata – kata.

Malah juara F1, Michael Schumacer mengakui. Katanya 300 km/jam di dalam “ kabin “ ( naik mobil ) nggak asik, tapi pas nyicipin besutannya Dohaan. Wuihhh GilBen alias Gileee...........benerrrr".

Maka dari itu, dapat dipastikan rider itu orangnya sehat, dewasa, cerdas dan bijaksana mengambil keputusan, sigap, pantang menyerah dan periang.

Kamis, 29 Januari 2009

Baru lagi ......

ganti thema lagi, lagi - lagi ganti thema............. tapi yang penting sekarang khan puas hehehe......... thema ku sekarang adalah ijo hitam............ yah kebetulan aja waktu iseng googling aku nemu template yang menurutku sih bagus hehehe........... tapi lumayanlah, buat "gairah posting" merujuk pada istilah kang yanto hahahaha............
nah sekarang ku mau posting dulu ah ................. abis bingung mo nulis apa ...........

Sabtu, 24 Januari 2009

Hamas ???...........

Suara lirih michael heart menyenandungkan lagu “ we will not go down gaza “ masih terdengar di telinga seakan menggambarkan kesedihan, ketakutan dan kekuatan dari warga gaza.......dalam melawan kekuatan dari tentara israel yang tidak berimbang dalam hal persenjataan maupun teknologi, namun pertempuran sengit tak juga surut dari rakyat palestina yang merasa dizholimi........

Agresi israel ke gaza, seakan menarik mata dunia untuk mengalihkan pandangan kesana, dan nama HAMAS yang menjadi motor penggerak perjuangan rakyat palestina seakan menjadi tak asing lagi di telinga kita........namun kita juga asing dengan mereka........... siapakah hamas ?, mengapa mereka begitu ditakuti oleh negara – negara eropa, israel dan “si polisi india dunia Amerika. Maka dengan keterbatasan pemikiran ini sengaja kutulis tentang Hamas.........semoga bermanfaat lahir dan batin......


Hamas........selain sebagai salah satu partai di palestina, juga merupakan sebuah organisasi sosial islam. Sejak berdiri pada 1987, Hamas memang punya dua rupa. Di satu sisi, ia lembaga sosial yang ramah. Di sisi sebaliknya, ia Mujahidun ila Falasthin atau Pejuang Islam Palestina yang sangar. Inilah sayap militer yang dilabeli teroris oleh Israel, Amerika Serikat, dan sebagian besar negara Barat.

Syekh Ahmad Yassin adalah seorang guru kelahiran 1 Januari 1929 yang mencatatkan organisasi ini secara legal di Israel pada 1978. Ia berpijak ke Ikhwanul Muslimin yang didirikan Hasan al-Banna pada 1928 di Mesir. Pemerintah Israel kala itu justru menyokong Hamas, yang hanya berkutat di bidang sosial, moral, dan pendidikan. Sengaja Hamas disetujui berdiri oleh israel untuk menyaingi kepopuleran Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang dipimpin Yasser Arafat.

Berkembang sebagai organisasi karitas, Hamas diam-diam juga ditempa sebagai organisasi bersenjata. ”Rahasia” ini baru terkuak di akhir 1987. Yassin, alumnus Universitas Al-Azhar, Mesir, meluncurkan Harakat Muqawama al-Islamiya disingkat “ HAMAS “ yang berarti Gerakan Perlawanan Islam.

Tujuan pendirian Hamas dicantumkan di aktanya: ”mengibarkan panji-panji Allah di setiap inci bumi Palestina”. Dengan kata lain: melenyapkan bangsa Israel dari Palestina dan menggantinya dengan negara Islam. Hamas ”baru” ini dibidani Yassin dan tujuh orang berpendidikan tinggi: Abdul Aziz al-Rantissi (dokter spesialis anak), Abdul Fatah Dukhan dan Muhammad Shamaa (keduanya guru), Isa Nashar dan Abu Marzuq (insinyur mesin), Syekh Salah Silada (dosen), dan Ibrahim al-Yazuri (farmakolog).

Peluncuran Hamas menemukan momentumnya dengan kebangkitan Intifadah I, yang bergolak di sepanjang Jalur Gaza. Anak-anak Palestina tak gentar melawan tentara Israel dengan batu-batu sekepalan tangan. Sungguh senjata yang tak imbang untuk melawan rudal Israel. Persis seperti legenda Daud leluhur Bani Israel ketika menghadapi raksasa Goliath yang kejam.

Sejak itu, sayap-sayap militer Hamas beroperasi secara terbuka. Mereka meluncurkan sejumlah serangan balasan termasuk bom bunuh diri ke kubu Israel.

Hamas tak mengenal kompromi dengan Israel. Ini berbeda dengan Otoritas Palestina pimpinan Arafat. Pada Agustus 1993, bos PLO itu duduk semeja dengan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin. Hasilnya adalah Kesepakatan Oslo. Rabin bersedia menarik pasukannya dari Tepi Barat dan Jalur Gaza serta memberi Arafat kesempatan menjalankan sebuah lembaga semiotonom yang bisa ”memerintah” di kedua wilayah itu. Arafat ”mengakui hak Negara Israel untuk eksis secara aman dan damai”. Hamas tersulut amarah.

Hubungan dua organisasi sebangsa ini memanas. Ketika Syekh Yassin wafat dirudal Israel pada 22 Maret 2004, Arafat menyebut kematian pemimpin spiritual Hamas itu ”gugurnya seorang martir”. Ucapan yang menyejukkan Hamas.

Pada Januari 2006, Hamas melangkah ke arena politik formal. Secara mengejutkan, mereka mendulang kemenangan meraih 76 dari 132 kursi dalam pemilihan anggota parlemen Palestina. Hamas mengalahkan Fatah, yang sebelumnya berjaya tapi belakangan dinilai korup dan tak efektif.

Kabinet yang didominasi orang Hamas terbentuk. Mahmoud al-Zahar pemimpin organisasi itu menyemburkan tekadnya untuk ”menggantung peta dunia di dinding rumahku di Gaza tanpa Israel di dalamnya”. Hingga hari ini, saat Israel masih membabi-buta menghajar Gaza, Zahar terpaksa hanya puas bermimpi. Semoga saja mimpi ini menjadi kenyataan.....Allahu Akbar.........

.............We will not go down................................... In the night, without a fight...............................
...................You can burn up our mosques and our homes and our schools.........................................
But our spirit will never die........................... We will not go down....................... In Gaza tonight.....

Selasa, 06 Januari 2009

Wajah Suram Palestina ................................



Kekejaman Israel Kepada anak - anak, dan warga sipil yang terjebak dalam perampasan tanah palestina oleh laknatullah Israel............................. apakah ini setimpal, dengan kekejian dan kekejaman mereka ............... di mana wajah dunia, yang biasanya menyerukan perdamaian........


Diambil dari : ArRahmah.com